Manusia mempunyai kuasa dan kehendak bebas dalam kehidupan ini. Segala penemuan ilmu dan teknologi yang saat ini ada adalah bukti yang menjelaskan secara gamblang betapa Manusia dikarunia Tuhan dengan kemampuan yang mengagumkan. Pesawat terbang, computer, HP, Tablet, bahkan hanya dengan tinggal di sentuh maupun dengan suara alat-alat ini dapat dioperasikan ; teknologi berkembang sedemikian rupa.
Saudaraku, di tengah segala perkembangan canggih tersebut pertanyaannya adalah pernahkah Anda berada dalam suatu masa di mana kehidupan ini seolah berada dalam satu titik belenggu, di mana ada satu atau dua persoalan yang benar-benar membuat Anda seperti jalan di tempat, tidak tahu bagaimana jalan keluar untuk mengatasi masalah yang mendera.
Ada yang mengalami hanya 1 bulan saja, tapi ada pula yang mengalami sampai 1 tahun bahkan sampai bertahun-tahun baru mendapatkan titik terang: suatu pencerahan yang membebaskan diri dari belenggu persoalan yang menimpa. Dalam konteks ini sebenarnya segala daya upaya sudah dilakukan: dari menghubungi sahabat-sahabat, meminta saran kepada sesepuh rohaniawan, bahkan hingga berdiskusi intensif dengan pasangan atau boss di kantor. Jalan keluarnya sama, mandeg.
Saya kemudian mencoba belajar dari strategi dan taktik dalam permainan-pertandingan olahraga. Di sepakbola dikenal adanya fungsi back yang tugas utamanya menahan gempuran bola dari striker musuh agar jala tidak kebobolan. Di dunia pencak silat atau beladiri pada umumnya juga dikenal adanya jurus bertahan berupa seni dan skill memperkuat kuda-kuda. Bahkan di permainan catur yang sarat dengan adu strategi berbasis strategic thinking skill juga dikenal varian bertahan untuk mempertahankan/melindungi kehidupan sang raja. Lanjutkan membaca “Jurus Ampuh, Sayang Dijauhi: SENI BERTAHAN”
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.